Jakarta – Belakangan ramai beredar kabar Roti Maxim’s akan tutup mulai awal Januari 2025. Alhasil banyak warga antre membeli roti legendaris ini di pabriknya yang berlokasi di Jalan Raya Bogor.
Hujan yang mengguyur pada Sabtu (14/12) pagi tak menghalangi Rahma dan keluarga menuju pabrik Roti Maxim’s yang legendaris di Cibinong, Bogor. Warga Lenteng Agung itu mengaku penggemar setia Maxim’s sejak pertengahan 1980-an. Sejak beberapa tahun terakhir dia biasa membeli langsung roti tersebut ke pabriknya di Jalan Raya Bogor Km 39. “Kalau Holland Bakery kan banyak ya, tapi ini cuma ada di sini,” kata Rahma.
Ia mengaku sudah mengenal Maxim’s sejak pertengahan 1980. Selain roti tawar, jenis raisin cinnamon dengan cokelat dan kismis adalah favoritnya. “Kalau sarapan dulu ibu suka kasih roti ini,” imbuh Rahma. Ia terkejut mengetahui kalau pabrik ini akan tutup permanen mulai akhir Desember ini.
Antrian Roti Maxim’s Mengundang Masyarakat Yang Berada Di Bogor Datang Berbondong-Bondong
Rina E Runawas, 56 tahun, pelanggan lain yang datang khusus dari Bogor juga menyebut raisin cinnamon sebagai favoritnya. Roti Maxim’s, kata dia, di masanya biasanya dijual dengan mobil, bukan gerobak yang dikayuh seperti roti-roti merek lainnya di era 1970-an. “Dulu ibu suka beli setiap kali mobil Maxim’s singgah di kawasan Darmaga,” ujarnya.
Kesaksian Rahma dan Rina makin membuat istri saya penasaran. Makum, meski sudah 45 tahun tinggal di Depok dia baru ngeh kalau pabrik roti ini ada di Cibinong. Cinnamon dan sus dibelinya untuk menemani secangkir kopi yang telah dipesannya. “Untuk rasanya gak ada yang gagal. Lembut dan terasa beda dengan roti-roti lain yang banyak beredar,” ujarnya. Susnya, ia menambahkan, juga enak dan bikin cepat kenyang karena ukurannya jumbo.
Menjelang zuhur, pengunjung toko Maxim’s terus bertambah. Kebanyakan justru memesan roti kering melba toast. Untuk itu mereka rela menunggu hingga lebih dari satu jam. Tak cuma satu-dua tapi ada yang membeli hingga belasan dus. Rahma dan Rina pun tak ketinggalan. Masing-masing membeli lima dus. “Saya untuk oleh-oleh ke Surabaya. Kalau roti kering kan lebih awet,” ujar Rina.
Selain soal teknik penjualan atau pendistribusian, roti ini menjadi istimewa karena aroma dan rasanya. Maklum, bahan bakunya konon diimpor dari Singapura dan kemudian Australia. Ketika roti lain masih dikemas dengan kertas, Maxim’s sudah menggunakan plastik. Juga dilengkapi penanda warna tertentu sebagai penunjuk waktu produksi dan masa kedaluwarsa.