Festival Tradisional Kamboja: Dari Pchum Ben hingga Tahun Baru Khmer

Traveling97 Views

Kamboja adalah negara dengan budaya dan tradisi yang kaya, terutama dalam hal perayaan dan festival. Festival Tradisional ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Khmer, baik yang bersifat keagamaan maupun perayaan budaya. Dari Tahun Baru Khmer (Chaul Chnam Thmey) yang meriah hingga Pchum Ben, festival penghormatan kepada leluhur, setiap acara memiliki nilai spiritual dan sosial yang kuat.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi festival-festival tradisional Kamboja yang paling penting dan bagaimana masyarakat merayakannya.

1.Festival Tradisional Tahun Baru Khmer (Chaul Chnam Thmey)

📅 Waktu Perayaan Festival Tradisional : 13-15 April

Tahun Baru Khmer adalah festival terbesar di Kamboja yang menandai pergantian tahun dalam kalender tradisional Khmer. Festival ini dirayakan selama tiga hari, dengan berbagai kegiatan tradisional.

🔹 Cara Perayaan:

  • Hari Pertama (Moha Songkran): Masyarakat membersihkan rumah, mengenakan pakaian baru, dan mengunjungi kuil untuk memberikan persembahan kepada para biksu.
  • Hari Kedua (Wanabot): Dikhususkan untuk berbagi amal dan membantu mereka yang membutuhkan.
  • Hari Ketiga (Leung Sakk): Upacara pemandian patung Buddha di kuil sebagai simbol penyucian diri.

Festival ini juga dimeriahkan dengan permainan tradisional Khmer, tarian rakyat, dan pertunjukan seni.

2.Festival Tradisional Pchum Ben – Festival Penghormatan Leluhur

📅 Waktu Perayaan Festival Tradisional : September – Oktober (15 hari dalam bulan ke-10 kalender Khmer)

Pchum Ben adalah salah satu festival keagamaan terpenting di Kamboja. Festival ini merupakan momen bagi masyarakat Khmer untuk menghormati leluhur mereka yang telah meninggal.

🔹 Cara Perayaan:

  • Keluarga mengunjungi pagoda (wat) dan membawa makanan serta persembahan untuk para biksu dan arwah leluhur.
  • Ritual doa dilakukan di kuil-kuil Buddha untuk mengirimkan berkah kepada roh leluhur.
  • Pada malam hari, masyarakat menyalakan lilin dan dupa di rumah serta pagoda.

Festival ini diyakini sebagai waktu ketika arwah leluhur dapat kembali ke dunia manusia untuk menerima persembahan dari keturunan mereka.

3.Festival Tradisional Air (Bon Om Touk)

📅 Waktu Perayaan: November (Saat Bulan Purnama di akhir musim hujan)

Bon Om Touk adalah festival yang merayakan perubahan arus Sungai Tonle Sap, fenomena unik di Kamboja. Festival ini juga menandai akhir musim hujan dan awal musim panen.

🔹 Cara Perayaan:

  • Balapan perahu naga di Sungai Mekong dan Tonle Sap menjadi daya tarik utama festival.
  • Kembang api dan pertunjukan cahaya menghiasi langit malam.
  • Masyarakat mengadakan pesta di tepi sungai, menikmati makanan khas, dan menari bersama.

Festival ini menarik ribuan wisatawan dan merupakan salah satu acara terbesar di Kamboja.

4. Festival Meak Bochea – Peringatan Ajaran Buddha

📅 Waktu Perayaan: Februari (Hari Purnama dalam bulan ketiga kalender Khmer)

Meak Bochea adalah perayaan keagamaan yang memperingati ajaran terakhir Buddha kepada murid-muridnya sebelum mencapai Nirwana.

🔹 Cara Perayaan:

  • Umat Buddha mengunjungi pagoda untuk berdoa dan bermeditasi.
  • Prosesi lilin dilakukan di sekitar kuil sebagai simbol pencerahan dan penghormatan kepada Buddha.
  • Ritual pembacaan kitab suci dilakukan oleh para biksu.

Festival ini merupakan momen penting bagi umat Buddha untuk melakukan refleksi spiritual.

5. Festival Royal Ploughing Ceremony (Preah Reach Pithi Chrot Preah Neangkol)

📅 Waktu Perayaan: Mei

Festival ini menandai awal musim tanam dan bertujuan untuk meminta berkah agar panen berhasil.

🔹 Cara Perayaan:

  • Dilaksanakan di depan Istana Kerajaan Kamboja dengan upacara yang dipimpin oleh Raja atau pejabat tinggi.
  • Dua ekor sapi suci digunakan dalam ritual untuk membajak tanah simbolis.
  • Setelah pembajakan, sapi diberikan pilihan makanan (beras, jagung, rumput, air) untuk diramalkan hasil panen tahun itu.

Festival ini memiliki makna spiritual yang kuat bagi para petani dan masyarakat agraris di Kamboja.