Jakarta, 28 Desember 2024 —Dampak Gula bagi Kesehatan anak, meskipun menjadi bahan pangan yang umum dan menyenangkan, sering kali menjadi penyebab kekhawatiran terkait kesehatan. Konsumsi gula yang berlebihan pada anak dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti obesitas, diabetes tipe 2, hingga gangguan mental dan perkembangan kreativitas.
Konsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat mengganggu pola makan sehat, memengaruhi suasana hati, dan mengganggu fungsi otak.
Dampak Gula bagi Kesehatan dan Berapa Banyak Gula yang Aman untuk Anak?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 10% dari total asupan kalori harian mereka dalam bentuk gula tambahan. Untuk anak-anak yang berusia 2 hingga 18 tahun, ini setara dengan sekitar 25 gram atau 6 sendok teh gula tambahan per hari. Gula tambahan ini termasuk gula yang ditambahkan dalam makanan dan minuman, seperti permen, minuman manis, dan kue.
Meskipun gula memberikan energi cepat yang dibutuhkan tubuh, konsumsi gula berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak. Obesitas, diabetes tipe 2, masalah gigi, gangguan kognitif, dan penurunan kreativitas adalah beberapa dampak buruk dari konsumsi gula berlebihan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi konsumsi gula pada anak dan memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi.
Tips untuk Mengurangi Konsumsi Gula pada Anak
Pilih Makanan Sehat dan Alami
Cobalah untuk memberikan makanan yang segar dan alami, seperti buah-buahan dan sayuran, sebagai camilan. Buah-buahan mengandung gula alami yang lebih sehat dan dilengkapi dengan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk tubuh.
Batasi Minuman Manis
Gantilah minuman manis seperti soda dan jus kemasan dengan air putih, susu, atau air mineral. Minuman manis mengandung gula tambahan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat.
Periksa Label Produk
Sebelum membeli makanan atau minuman kemasan, selalu periksa label untuk mengetahui kandungan gula tambahan. Banyak makanan yang mengandung gula tersembunyi, bahkan dalam produk yang terlihat sehat, seperti yogurt atau saus salad.
Berikan Makanan yang Mengandung Karbohidrat Kompleks
Makanan yang kaya karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, nasi merah, dan kentang, dapat memberikan energi lebih stabil bagi tubuh anak, sehingga mereka dapat fokus lebih lama tanpa adanya fluktuasi energi yang disebabkan oleh gula.