Jakarta – Kit tes HIV mandiri bakal tersedia di sejumlah apotek ritel terpilih Singapura, pada akhir Januari Tahun 2025. Kementerian Kesehatan setempat menekankan hal ini menjadi cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait risiko penularan dan rutin menjalani tes.
“Tes HIV mandiri adalah cara cepat dan mudah untuk mengetahui status HIV seseorang,” kata MOH dalam rilis media.
“Kit ini dapat digunakan secara mandiri di tempat pribadi dan melibatkan pengambilan spesimen oral sendiri menggunakan penyeka.”
Hasil Mengatakan Banyak Pasien Yang Mengalami Gejala HIV Maka Pengecekan Mendiri Mulai Akhir Januari Tahun 2025
Singapura mengatakan sebagian besar pasien Tes HIV yang baru terdeteksi mengalami infeksi stadium akhir pada saat diagnosis, dengan 52 persen kasus terdeteksi pada infeksi stadium akhir pada 2023, 51 persen pada 2022, dan 62 persen pada 2021. “Proporsi yang terdeteksi melalui pengujian HIV dilakukan sendiri juga relatif rendah, dengan 15 persen kasus tersebut pada 2023, 17 persen pada 2022, dan 16 persen pada 2021,” tambah otoritas tersebut.
Rekomendasinya adalah agar setiap orang dewasa menjalani tes setidaknya sekali seumur hidup, terlepas dari faktor risikonya. Menurut Kemenkes Singapura, 209 kasus baru HIV tercatat di antara warga negara dan penduduk tetap Singapura pada 2023, sedikit meningkat dari 202 kasus pada 2022, yang merupakan angka terendah sejak 1998. Ada 250 infeksi baru pada 2021 dan 261 pada 2020.
Langkah untuk menyediakan alat tes mandiri secara lebih luas dilakukan menjelang Hari AIDS Sedunia pada hari ini, 1 Desember. Namun, hasil dari satu tes diagnostik cepat seperti alat tes mandiri HIV tidak cukup untuk mendiagnosis infeksi. “Apapun hasil tesnya, dukungan tersedia,” kata Kemenkes Singapura (Tahun 2025).